Kekuatan Cinta

Sabtu, 01 September 2012

Dikisahkan, seorang wanita cantik baru saja menikah dengan seorang pria yang sangat dicintainya. Setelah menikah, wanita yang tinggal serumah dengan ibu mertuanya. Ternyata, banyak ketidakcocokan di antara keduanya. Sang mertua selalu tidak berkenan dengan apa saja yang dilakukan menantunya. Kritikan-kritikan tajam dan omelan selalu muncul dari sang ibu mertua. Adu mulut pun terjadi hampir setiap hari. Parahnya, sang suami tidak mampu berbuat apa-apa atas sikap ibunya tersebut.
Sang menantu tak tahan lagi. Hatinya sakit sekali dan dipenuhi dengan rasa benci yang mendalam. Ia pun memutuskan untuk balas dendam.
Lalu pergilah ia menemui teman baik ayahnya, seorang penjual obat. Sambil menangis, diceritakanlah semua kisah sedih dan sakit hati yang dideritanya selama ini. “Jadi, tolong Paman, beri saya bubuk racun yang ampuh untuk membalaskan dendam saya,” pinta wanita itu. Setelah berpikir sejenak, paman penjual obat itu tersenyum bijak sambil menganguk-angguk. “Paman akan berikan bubuk beracun, tetapi engkau harus sanggup memenuhi persyaratan yang paman minta,” kata si paman. Wanita itu menganguk setuju.
Si paman kemudian memberikan sekantong bubuk ramuan. “Nak, untuk menyingkirkan mertuamu, jangan gunakan racun yang bereaksi cepat. Sebab, nanti orang-orang akan mencurigai kematiannya yang mendadak,” jelasnya. “Karena itu, paman memberimu ramuan yang reaksinya lambat tapi pasti. Campurkan sedikit ramuan ini kedalam masakan kesukaan ibu mertuamu. Dan ingat, masakan itu harus engkau sendiri yang memasaknya,” lanjut si paman penjual obat.
Sebelum wanita itu pulang, masih pula ditambahkan sejumlah pesan, “Supaya orang tidak mencurigaimu jika mertuamu nanti meninggal, maka kamu harus selalu melayani dengan bersikap baik, menghormati, dan tidak berdebat dengannya. Perlakukan mertuamu layaknya ibumu sendiri.”
Dengan perasaan lega dan senang, wanita itu menuruti semua petunjuk si penjual obat. Setiap hari, sang ibu mertua dimanjakannya dengan masakan-masakan yang enak dan dilayaninya dengan sangat baik serta penuh perhatian. Tak terasa empat bulan berlalu dan perubahan besar pun terjadi. Melihat ketekunan, perlakuan dan perhatian sang menantu, hati ibu mertua pun tersentuh. Keadaan berbalik, ia mulai menyayangi menantunya, bahkan memperlakukannnya seperti anaknya sendiri. Makin hari makin besar rasa syangnya kepada si menantu. Di hadapan teman-temannya, ibu mertuanya menyatakan rasa syukur yang mendalam karena memiliki menantu yang sangat baik hati dan penyanyang.
Demi melihat perubahan tersebut, si menantu buru-buru menemui paman penjual obat. “Tolong Paman, beri saya obat penawar racun. Setelah saya patuhi nasihat Paman, ibu mertua saya berubah menjadi sangat baik dan sangat menyayangi saya. Saya pun juga mulai menyayanginya. Saya tidak ingin dia mati oleh racun yang telah saya berikan,” pinta wanita itu.
Paman penjual obat tersenyum. “Anakku, jangan khawatir. Ramuan yang kuberikan dulu sebenarnya bukanlah racun, tetapi sejenis ramuan untuk meningkatkan kesehatan,” kata sang Paman. Wanita itu hanya bisa melongo. “Jadi. Racun yang sesungguhnya itu ada di dalam pikiran dan sikapmu sendiriterhadap ibu mertuamu. Dan sekarang, semua racun itu telah punah oleh kasih dan perhatian yang telah kamu berikan padanya.”
Cerita diatas mengajarkan kepada kita betapa luar biasanya kekuataan cinta atau kekuataan kasih dan atau kekuataan perhatian. Kasih dan perhatian mendatangkan kepedulian, ketulusan, dan kerelaaan untuk berkorban demi kebaikan. Kasih dan perhatian mampu melepaskan kita dari belenggu kesalahpahaman, meluluhkan ketidakpedulian, hati yang keras, dan pemahaman pikiran yang penuh kebencian. Kasih dan perhatian itu mendatangkan kedamaian dan merekatkan perbedaaan menjadi suatu kedekatan yang menyenangkan. Jika setiap hari kita mau memberikan kasih dan perhatian kepada orang disekeliling kita, hidup pasti bahagia dan lebih bermakna.
Kasih dan perhatian adalah kekuataan!Jika setiap hari kita mau memberikan kasih dan perhatian kepada orang-orang disekeliling kita, hidup akan terasa bahagia dan lebih bermakna.”

Copyright @ 2013 Dunia Bebas. Designed by Templateism | MyBloggerLab

About Metro