Total Cairan Tubuh Meningkat sampai rata- rata 8,5
Liter dan terdiri:
- cairan fetus
- cairan amnion
- jaringan plasenta
- jaringan maternal
- edema
- Hidrasi yang meningkat dari
substansi dasar jaringan konektif à edema dan keluarnya cairan dari jaringan
konektifà perubahan pada sendi- sendi terutama pada trimester III.
- Edema generalisataà edema kornea,
perubahan tekanan intra okular, edema gingival, peningkatan vaskular dari
sinus- sinus kranial, edema trakeal.
Kebutuhan Energi
Kebutuhan energi meningkat secara
bertahap mulai minggu ke- 10 sampai minggu 36 sebanyak 50-100 kkal/ hari. Pada
4 minggu terakhir kebutuhan meningkat menjadi 300 kkal/hari.
Metabolisme
Modifikasi metabolik dimulai segera
setelah konsepsi dan paling nyata terlihat pada pertengahan ke-2 kehamilan saat
pertumbuhan fetus.
Uterus dan plasenta membutuhkan
karbohidrat, lemak, dan asam amino.
Karbohidrat
Glukosa dapat melalui plasenta
secara permeabel, yang memberikan suplai bagi fetus
20 minggu pertama
sensitivitas insulin meningkat pada
pertengahan pertama kehamilan.
·
glukosa darah puasa rendah
·
keadaan ini menimbulkan sintesa dan
penyimpanan glikogen, penyimpanan lemak dan transport asam amino ke dalam sel-
sel.
Setelah 20 minggu
Resistensi insulin bertambah dan
kadar insulin plasma meningkat.
·
Suatu beban karbohidrat menghasilkan
peningkatan insulin plasma 3- 4 kali lebih besar dari keadaan tidak hamil,
tetapi kadar glukosa plasma juga tinggi.
·
Keadaan ini mengurangi penggunaan
glukosa maternal dan mendorong terjadinya glikogenolisis, glukoneogenesis, dan
penggunaan lemak maternal sebagai sumber energi.
·
Disamping kadar postprandial glukosa
plasma yang tinggi dan berkepanjangan, kadar glukosa puasa pada kehamilan
lanjut lebih rendah dari yang tidak hamil.
Asam amino
·
Konsentrasi asam amino plasma
menurun selama kehamilan akibat hemodilusi.
·
Sintesa urea menurun.
Lipid
·
Semua kadar lemak meningkat dengan
peningkatan terbesar pada komponen Trigliserida.
·
Lipid dapat melewati plasenta.
·
Hiperlipidemia pada kehamilan bukan
aterogenik tetapi dapat menyamarkan adanya hiperlipidemia patologik.
Lemak ( Fat)
·
Pada permulaan kehamilan lemak akan
disimpan.
·
Pada pertengahan kehamilan, lemak
merupakan sumber energi maternal yang utama.
·
Pada postpartum kadar lipid kembali
kenormal.
·
Mungkin memerlukan waktu 6 bulan.
Kolesterol
·
Terjadi peningkatan perubahan
lipoprotein menjadi kolesterol yang mengakibatkan peningkatan suplai untuk
jaringan- jaringan dan peningkatan suplai untuk produksi steroid.
·
Kolesterol total meningkat pada
postpartum pada semua ibu, tetapi dapat dikurangi dengan pengelolaan diet
setelah persalinan.
·
Trigliserida, VLDL, LDL, dan HDL
meningkat selama kehamilan.
Obat- obatan /
Substansi lainnya
- Kadar fenitoin dalam plasma
menurun selama kehamilan.
- Waktu paruh kafein menjadi dua
kali lipat.
- Antibiotik dibersihkan lebih cepat
oleh ginjal.
Sistem Saraf
Sentral
Sinkop dapat terjadi karena banyak
sebab:
1.
Venous
pooling di ekstremitas inferioràpusing
/ perasaan melayang terutama pada perubahan posisi.
2.
Dehidrasi.
3.
Hipoglikemi.
4.
Shunting post prandial dari aliran
darah ke lambung.
5.
Kelelahan pada exercise.
Gejala- gejala emosional dan psikis
merupakan akibat dari:
-perubahan hormonal pada kehamilan.
-progesteronà kelelahan, dispnea,
depresi.
-euforia sebagai akibat dari
kortikosteroid endogen.
Sistem Respirasi
pCO2 fetus harus lebih besar dari
pCO2 ibu. Karenanya pusat pernapasan ibu harus diatur kembali. Hal ini
dilakukan dengan beberapa cara antara lain:
- Selama kehamilan, progesteron
menurunkan ambang batas CO2 yang akan merangsang pusat napas dan meningkatkan
sensitivitas pusat napas. Hal ini akan menyebabkan hiperventilasi pada
kehamilan.
- TV meningkat sampai 200 ml.
- VC meningkat sampai 100- 200 ml.
Sistem
Kardiovaskular
Cardiac Output
- CO meningkat sebanyak 40% pada
minggu ke- 10 akibat peningkatan 10% pada stoke volume dan peningkatan
frekuensi sebanyak 10- 15% /menit.
- Pembesaran menyeluruh dari jantung
dan pembesaran ventrikel kiri.
- Posisi jantung pada anterolateral
akibat peninggian diafragamà perubahan EKG dan mengakibatkan perubahan yang menyerupai
iskemi.
Pemeriksaan Fisik
- Pada akhir trimester pertama,
kedua komponen dari S1 bertambah keras dengan splitting yang lebih jelas.
- Setelah pertengahan kehamilan, 90%
wanita hamil menunjukkan adanya bunyi jantung ke-3 atau gallop S3.
- Murmur ejeksi sistolik di
sepanjang batas kiri sternal terdapat pada 96% kehamilan (akibat peningkatan
aliran darah yang melalui katup aorta dan pulmo).
- Murmur diastolik tidak pernah
normal dan memerlukan evaluasi kardiolog.
Selama Persalinan
- CO meningkat sebanyak 30% pada
setiap kontraksi dengan peningkatan stroke volume tetapi tidak terdapat
peningkatan pada frekuensi denyut jantung.
Sistem Vena
Dilatasi vena merupakan akibat dari:
- Relaksasi otot polos vaskuler.
- Tekanan dari uterus yang membesar
pada vena cava inferior dan vena- vena iliaka.
Sistem Gastrointestinal
Refluks Esofagitis (nyeri
lambung / epigrastrium)
·
Pembesaran uterus mendorong lambung
ke atas spingter esofagus dan menyebabkan peningkatan tekanan dalam lambung.
·
Progesterone menyebabkan relaksasi
relatif dari spingter esofagus.
·
Mungkin juga terdapat refluks cairan
empedu ke lambung karena inkompetensi pilorus.
·
Konstipasi dapat terjadi akibat
progesterone yang menyebabkan relaksasi otot polos intestinal dan melambatkan
persitaltik.
Kandung Empedu
·
Ukurannya membesar.
·
Pengosongan lebih lambat.
·
Kolestasis mungkin disebabkan oleh
efek hormonal karena dapat ditemukan juga pada penggunaan kontrasepsi oral dan
terapi pengganti hormon.
Hepar
·
Fungsi hepar meningkat.
·
Konsentrasi plasma globulin dan
fibrinogen meningkat.
·
Tingkat sintetis albumin meningkat à
Total albumin meningkat hingga 19%, dan puncaknya pada minggu ke 28.
·
Kecepatan aliran darah pada vena
hepatis akan menurun.
·
Serum alkaline phospatase akan
meningkat terutama akibat produksi dari plasenta.
Sistem urogenital
·
Statis urin disebabkan karena
penurunan peristatik ureter dan penekanan oleh uterus pada tepi pelvis sesuai
dengan kemajuan kehamilan.
·
Bakteriuria asimtomatik terjadi pada
5 hingga 8% wanita hamil.
·
Peningkatan frekuensi berkemih
- Selama 3 bulan pertama kehamilan
karena tekanan pada vesika urinaria oleh uterus yang membesar.
- Selama minggu terakhir kehamilan
akibat penurunan kepala janin ke rongga pelvis.
·
Nocturia
- Fisiologis setelah trimester
pertama.
- Buang air kecil 4 kali setiap malam
masih normal.
- Gerakan janin dan insomnia juga
dapat menyebabkan nokturia.
·
Stress
Incontinence
- Sering terjadi selama kehamilan
normal.
- Karena relaksasi dari otot-otot
vesika urinaria.
- Normalnya uretra memanjang selama hamil tetapi tidak
pada stress incontinence.
Vesika Urinaria
Tonus vesika urinaria menurun,
tetapi kapasitas vesika urinaria meningkat secara progresif selama kehamilan.
Ureter
Ureter mengalami dilatasi yang
progresif dan kinking > 90% pada wanita hamil di atas ³ 6 minggu.
Ø Disertai penurunan aliran urin.
Ø Dilatasi lebih besar pada sebelah
kanan karena dextrorotasi dari uterus dan tidak sampai ke bawah rongga pelvis.
Ø Dilatasi terjadi karena dari
obstruksi oleh uterus dan efek dari hormon-hormon kehamilan.
Ø Dilatasi ureter terjadi sampai
kaliks à meningkatkan ukuran glomerulus dan meningkatkan cairan interstitial à
pembesaran ginjal (panjangnya meningkat hingga 1 cm dan berat naik hingga 20%).
Fungsi renal
- Aliran plasma pada ginjal
meningkat dari trimester pertama dan pada minggu ke 20 mencapai 30 hingga 50%
diatas normal dan aliran tetap meningkat sampai minggu ke 30 kemudian menurun
perlahan ke nilai semula.
- Laju filtrasi glomerulus (GFR)
meningkat segera setelah konsepsi. Pada minggu ke 16 mencapai 60% di atas
normal dan tetap meningkat sepanjang sisa kehamilan.
Perubahan Tubulus Ginjal
Perubahan fungsi tubulus:
·
· Tubulus kehilangan daya reabsorbsi
asam amino, asam urat dan glukosa sehingga tidak dapat diserap dengan sempurna
pada wanita hamil.
·
· Peningkatan kehilangan protein sampai
300 mg/24 jam
Retensi Na+ menyebabkan retensi air oleh
ginjal. Kandungan Na+ meningkat 500 hingga 900 mmol (karena
peningkatan reabsorpsi oleh tubulus ginjal).
Hematologi
Volume Plasma
- Volume plasma meningkat 50% selama
kehamilan, karena peningkatan sel darah merah dan plasma, tetapi plasma lebih
banyak. Hal ini mengakibatkan terjadinya hemodilusi.
- Lebih meningkat pada multigravida
daripada primigravida.
- Lebih meningkat pada kehamilan
multipel daripada kehamilan tunggal.
- Berhubungan dengan berat badan
lahir.
- Peningkatan volume plasma lebih
sedikit pada pasien dengan aborsi berulang.
- Manfaat dari peningkatan sirkulasi
volume
·
· Membantu kompensasi peningkatan
aliran darah ke uterus dan ginjal.
·
· Mengurangi viscositas darah dan
meningkatkan aliran darah kapiler.
Sel Darah Merah
·
Sel darah merah meningkat secara
progresif selama kehamilan
- 18% pada wanita tanpa pemberian
suplement Fe
- 30% pada wanita dengan pemberian
suplement Fe
·
Retikulosit meningkat ³ 2%.
·
Mean Corpusular Volume (MCV) meningkat.
Hemoglobin :
·
Konsentrasi HbF meningkat 1 hingga
2% selama kehamilan.
Laju Endap Darah
·
· Meningkat pada awal kehamilan
karena peningkatan fibrinogen dan perubahan fisiologis lainnya.
·
· Laju endap darah = 100 mm/jam
biasa pada kehamilan.
Sel darah putih
Neutrofil
v Nilai neutrofil meningkat pada
trimester pertama dan terus naik sampai usia kehamilan 30 mg.
v Aktivitas metabolik neutrofil dan
fungsi fagositosis meningkat.
Limfosit
v Jumlahnya tidak berubah, tetapi
fungsinya berkurang.
Platelet
v Aktifitas platelet meningkat pada
trimester kedua dan trimester ketiga dan kembali normal pada 12 minggu
postpartum.
v Pada 8 hingga 10% kehamilan normal, platelet turun di
bawah 150 x 103 tanpa efek negatif pada fetus.
Sistem Endokrin
Secara umum, sistim endokrin dimodifikasi
selama kehamilan akibat pembentukan plasenta. Plasenta menghasilkan Human
Chorionic Gonadotropin (hCG) dan Human Placental Lactogen (hPL) disamping
hormon-hormon lainnya.
- hCG (luteotropic) : mengatur dan
menstimulasi adrenal dan pembentukan steroid oleh plasenta. Merangsang sekresi
testosteron oleh testis fetus. Memiliki aktivitas tirotropik.
- hPL disebut juga human Chorionic
Somatomammotropin (hCS) : efeknya sebagai antiinsulin dan menyerupai hormon
pertumbuhan menyebabkan gangguan pelepasan glukosa dan asam lemak bebas pada
ibu.
Kelenjar Pituitari
Sensitivitas dan berat meningkat.
Prolactin
·
Dalam plasma meningkat beberapa hari
post konsepsi.
·
Pada yang aterm, kadarnya 10 – 20 x
lebih tinggi dari normal.
Follicel Stimulating Hormone
·
Memberi efek umpan balik pada
pelepasan hormon goradotropin (GnRH).
·
Menunjukkan penurunan respon yang
progresif à tidak ada respon pada 3 minggu setelah ovulasi.
Luteinizing Hormon
·
Respon terhadap GnRH menurun dan
akhirnya menghilang.
Kelenjar Adrenal
·
Kortisol plasma dan kortikosteroid
lain meningkat progresif sejak kehamilan 12 minggu hingga aterm dan mencapai 3
hingga 5 kali diatas normal.
·
Waktu paruh kortisol plasma
meningkat sementara clearence menurun.
Kelenjar Tiroid
Perubahan berikut diduga karena
peningkatan estrogen selama kehamilan.
- Ukurannya meningkat selama
kehamilan.
- Total tiroksin dan thyroxine
binding globulin meningkat sehingga kadar tiroksin bebas tetap normal dan ibu
tetap eutiroid.
Kelenjar Paratiroid
- Kadar hormon paratiroid meningkat
pada kehamilan yang akan meningkatkan absorpsi kalsium pada ibu, untuk
menghambat kehilangan kalsium yang melewati plasenta.
- Pada aterm, kadar hormon
paratiroid serum lebih tinggi pada ibu, tapi kalsitonin lebih tinggi pada
fetus. Keadaan ini mengakibatkan terbentuknya deposit pada tulang janin.
Protein Plasma
Konsentrasi protein serum ibu
menurun, terutama pada kehamilan 20 minggu akibat penurunan albumin serum.
Penurunan ini mengurangi tekanan osmotik koloid plasma à edema pada kehamilan.
Pankreas
- Ukuran pulau-pulau langerhans
meningkat selama kehamilan.
- Jumlah sel beta meningkat selama
kehamilan.
- Jumlah sel reseptor insulin
meningkat selama kehamilan.
Insulin
- Kadar insulin serum meningkat
selama pertengahan kedua kehamilan namun resistensi insulin juga meningkat.
- Resistensi insulin mungkin
disebabkan oleh adanya hPL, plolaktin dan hormon kehamilan lainnya yang
memiliki efek anti insulin.
Glucagon
- Kadarnya meningkat ringan pada
kehamilan, namun tidak setinggi kadar insulin.
Sistem Integumen / kulit
Perubahan fisiologis pada kulit
dapat terjadi selama kehamilan. Beberapa dipercaya akibat perubahan keadaan
hormonal kehamilan (lihat tabel 4-2).
Efek MSH(Melanosit Stimulating
Hormon).
Peningkatan MSH menyebabkan:
- Linea nigra : Garis hitam /
perbedaan warna abdomen dari umblikus hingga pubis, dapat terlihat selama akhir
gestasi.
- Hiperpigmentasi Nipple dan areola.
- Kloasma pada wajah / melasma :
hiperpigmentasi coklat terang/gelap pada daerah wajah yang terpapar. Lebih
sering pada orang terkulit coklat atau hitam, yang tinggal di daerah
bermatahari dan yang mengkonsumsi kortikosteroid.
- Warna coklat akibat terbakar sinar
matahari lebih lama menghilang daripada biasanya.
Efek Estrogen :
- Spider nevi (tampak cabang-cabang
karena dilatasi kapiks pada kulit)
- Eritema palmaris.
Efek kortikosteroid
Striae pada abdomen, dada, dll,
sebagai akibat peningkatan kortikosteroid dalam sirkulasi.
Kuku Jari
Tumbuh lebih cepat selama kehamilan.
Rambut
- Rambut rontok berkurang.
- Namun rambut dapat rontok akibat
stress emosional pada ibu.